Senin, 01 Desember 2014

Sejarah Asal Muasal Danau Situgunung daerah wilayah hukum Polsek Kadudampit Polres Sukabumi Kota








Menurut legenda masyarakat lokal di Sukabumi, Situ Gunung bukanlah danau alam, itu adalah sebuah danau buatan manusia. Orang-orang mengatakan bahwa pencipta danau itu Rangga Jagad Syhadana, seorang bangsawan dari Kerajaan Mataram.
  
Di Sukabumi, pria yang berasal dari Kerajaan Mataram itu dikenal sebagai Mbah Jalun. Selama masa kolonial sekitar tahun 1800-an, Mbah Jalun melarikan diri dari Kerajaan Mataram. Setelah bersembunyi di beberapa Kesultanan di Jawa Tengah, Mbah Jalun akhirnya tinggal di Kesultanan Banten. Selama perjalanannya sebagai seorang buron, Mbah Jalun mampir di daerah Kuningan, Jawa Barat. Disini Mbah Jalun menikah dengan seorang wanita dari Kuningan. Bersama dengan istrinya, Mbah Jalun kemudian melanjutkan perjalanannya ke Cianjur. Mereka melewati Gunung Gede Pangrango, sampai akhirnya Mbah Jalun dan istrinya tinggal di sebuah lembah di kaki Gunung Pangrango di daerah Sukabumi.

Pada tahun 1814, Mbah Jalun memiliki seorang putra bernama Rangga Jaka Lulunta. Dikatakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Sang Pencipta untuk putra pertama mereka, Mbah Jalun membuat danau. Dia selesai membuat danau dengan menggunakan peralatan sederhana dalam waktu 7 hari. Ia menyebut danau Situ Gunung, danau yang terletak di kaki gunung.
  
Sejak itu sampai sekarang, danau ini disebut Situ Gunung. Air danau berasal dari air terjun Curug Cimanaracun atau Cimanaracun, terletak sekitar 50 meter dari danau. Masyarakat lokal Sukabumi percaya bahwa debit air danau tidak akan pernah surut, meskipun musim kemarau tiba. Mereka juga percaya bahwa air danau akan berkurang dengan sendirinya ketika akan dibersihkan.
  
Keberadaannya yang tepat di bawah kaki gunung Gede Pangranggo di ketinggian antara 950 – 1.175 meter di atas permukaan laut menghadirkan kekayaan alam tersendiri bagi kawasan ini. Flora dan fauna di dalamnya serta bentangan alam yang ada memungkinkan kita menjelajah, dalam bentuk petualangan dan konservasi sekaligus.
  
Situ Gunung Park yang sebelumnya dikenal dengan Taman Wisata Alam Situ Gunung terletak di Desa Gede Pangrango, Kec. Kadudampit, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Saat ini, kawasan seluas 250ha ini dikelola secara profesional. Merupakan salah satu Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di bagian Selatan ini memiliki lembah-lembah terjal, danau Situgunung, dan beberapa air terjun dan sungai-sungai yang mengalir dengan dihiasi bebatuan alam. Dan tentu saja hutan hujan tropis - berserta flora dan faunanya - yang terjaga baik. Berbagai pilihan wisata petualangan seperti River tubing, Lake canoeing, Rope Course, Treking dan pengamatan satwa dikemas dalam bentuk yang menarik. Selain itu, kegiatan konservasi seperti Adopsi Pohon, Community Development, Pengelolaan Sampah, Microhydro dan Program Volunteer juga sudah dan akan berjalan. Terbuka kesempatan buat Anda semua untuk terlibat secara peribadi, organisasi atau perusahaan untuk proyek konservasi di kawasan ini.
  
Situgunung Park pasti akan mengundang kekaguman anda pada keindahan Hutan Hujan Tropis Indonesia… Mari berbagi pengalaman bersama kami, dan meraih kebijaksanaan dari alam yang mengajar kita… 

1 komentar:

  1. emng x bnr ya klau di danau situ gunung ada penunggu x...kata x ada hewan* besar d dalam danau x ...kata x kita pengen liat apapun hewan menyeram kn ada d danau x...emng x bnr ya...itu sih cerita aq masih Sd sodara aq yg cerita seperti itu

    BalasHapus